Ketika aku diam, mungkin menjadi hal langka.Apalagi saat bersama ceneng, tante, dan bubunda. Tapi aku bersyukur bisa dipertemukan dengan orang yang selalu membawaku dalam kegembiraan, tertawa dengan mereka hidup lebih bermakna, dengan lulucon sederhananya mampu mengalihkan sejenak kemuakan yang terjadi akibat aktivitas yang setumpuk.
Kondisi seperti itu sangat terbalik saat aku berada pada lingkungan yang membuatku tidak nyaman maka
disitulah aku akan diam. Ketika itulah aku merasakan rasanya dulu saat
teman organisasiku diam tak mau mengeluarkan aspirasinya, mungkin mereka
merasa bahwa aspirasi mereka tidak akan ditampung. Aku jadi tau sisi
lain dari ketidakpasifan seseorang, mereka pasif bukan hanya karena
mereka tak bisa apa-apa mungkin mereka pasif karena ketidaknyamanan
dalam lingkungan. Itulah yang aku rasakan saat aku berada di ruang
lingkup ekstra yang aku ikuti. Saat pertemuan ekstra aku selalu diam,
seperti rohku melayang atau seperti tak ada gairah. Beda banget saat
organisasi di mts dulu, dulu direla-relain pulang malam biar acara bisa
berlangsung lancar. Kangen suasana organisasi mts.
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts
-
MAKALAH SEJARAH SITUS PENINGGALAN SEJARAH KERAJAAN MAJAPAHIT DI SEKITAR WILAYAH KEDIRI YANG BERUPA CANDI TEGOWANGI Disusun Oleh...
-
Tak sengaja nemu kertas ikrar wisudawan dan hasilnya hanya bikin nostalgia. Berikut ikrar yang dulu di ucapkan wisudawan MTsN Kediri 2 (kura...
-
Awalnya sih sudah ada sedikit firasat akan ada suatu kejadian, eh ternyata emang ada kejadian. Padahal tadi pagi udah doa. Tapi n...
-
Antusias anak-anak untuk memeriahkan HUT RI ke-69 Dengan susah payah mereka berlomba untuk menghabiskan satu kerupuk. Walau lomba ...
-
1. Kandungan Tongkol Jagung Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Tongkol...