MAKALAH
SEJARAH
SITUS PENINGGALAN SEJARAH KERAJAAN MAJAPAHIT DI
SEKITAR WILAYAH KEDIRI YANG BERUPA CANDI TEGOWANGI
Disusun
Oleh:
Ø Baiti
Nur Roisah (04)
Ø Dias
Artista (07)
Ø Safira
Nur Sa’adah (24)
Ø Silky
Gustinanda (25)
SMAN
3 KEDIRI
Jl.
Mauni 88 Kec. Pesantren Kota Kediri Tlp/Fax 0354-683809
X2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada masa yang serba modern seperti sekarang ini, banyak orang sering mengahabiskan waktu luangnya untuk nongkrong di mall, cafe, tempat karaoke, dll. Tanpa mereka sadari ada hal penting lainnya yang perlu dikunjungi seperti situs peninggalan sejarah. Dengan mengenal serta mengetahui peninggalan sejarah kita bisa menemukan pelajaran, inspirasi, serta kesenangan. Manfaat lain dari melestarikan situs meninggalan sejarah supaya anak cucu kita kelak dapat melihat bukti sejarah yang ada disekitar mereka. Oleh karena itu, peranan situs peninggalan sejarah menjadi sangat penting.
Salah situs peninggalan sejarah terletak di sekitar wilayah Kediri yang patut dikunjungi adalah Candi Tegowangi. Candi Tegowangi merupakan candi bercorak hindu yang terletak di Desa Tegowangi Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri. Candi ini memiliki keunikan tersendiri dibandingkan candi lainnya. Walaupun Candi Tegowangi tidak seindah Candi Borobudur atau Prambanan di Jawa Tengah dan DIY. Atau bahkan tidak seindah Candi Penataran di Blitar. Namun tetap saja candi ini memiliki keindahan tersendiri. Secara keseluruhan, Candi Tegowangi ini mirip sekali dengan Candi Surowono yang juga berada di daerah Pare Kediri. Candi Tegowangi yang diperkirakan dibangun pada abad ke 14 yang dijelaskan dalam kitab kesusastraan kuno pararaton. Di candi ini terdapat makam Raja Majapahit Brima Tarum. Candi ini juga penuh dengan relief yang mengambarkan cerita Sudamala yang mengesankan.
Untuk itulah materi ini sangat penting untuk dipelajari, karena sangat disayangkan jika sebagai warga Kediri kita tidak mengetahui tentang situs budaya yang ada disekitar wilayah Kediri.
Tujuan
1. Untuk mengetahui situs peninggalan sejarah yang ada disekitar wilayah Kediri pada masa Kerajaan Majapatit yang berupa Candi Tegowangi.
2. Untuk mengetahui peristiwa yang terjadi dalam pemerintahan Kerajaan Majapahit.
3. Untuk mengetahui latar belakang dibangunnya Candi Tegowangi.
BAB II
PEMBAHASAN ISI/TOPIK
A. Tinjauan Geografis Letak Candi Tegowangi
Candi Tegowangi lokasinya berada di Dusun Candirejo, Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kediri, Jawa Timur, pada posisi GPS -7.73462, 112.16111. Setelah kira-kira 1 km dari Jl. Papar di Pare, kami masuk ke Jl. Balung Jeruk, dan berbelok masuk ke sebuah jalan kecil sejauh 100 meter dan menjumpai papan nama Candi Tegowangi di atas. Candi Tegowangi tampak di tengah sebuah pertamanan yang ditumbuhi pepohonan di sekelilingnya. Lintasan yang dibuat cukup rapi menuju Candi Tegowangi yang ditanam tumbuhan perdu di kiri kanannya.
Candi Tegowangi berada di tempat yang sangat terbuka tanpa pepohonan pelindung yang cukup rindang di sekeliingnya. Siapkan topi atau payung jika tidak suka dengan sengat matahari. Tampak muka Candi Tegowangi dengan undakan yang masih berupa reruntuhan. Sudah waktunya dinas purbakala dan pemerintah setempat melakukan restorasi terhadap Candi Tegowangi ini, sehingga menjadi sebuah candi yang utuh dan indah, dan lebih enak untuk dikunjungi. Sebuah sudut Candi Tegowangi yang dihias ukiran berupa relief dedaunan dan sulur-suluran. Candi Tegowangi ini bentuknya bujur sangkar berukuran 11,2 m x 11,2 m, setinggi 4,35 m, menghadap ke barat. Pondasi Candi Tegowangi terbuat dari bata, dengan batur kaki dan bagian lainnya terbuat dari batu andesit.
Candi Tegowangi menepati sebuah areal yang cukup luas dan terbuka. Areal wisata arkeologi ini juga terawat dengan baik, tidak terlihat sampah bertebaran kecuali daun-daun kering pepohonan dalam jumlah yang juga tidak terlalu banyak. Begitu kita melewati pintu masuk areal candi, kita akan mendapati rumah-rumahan mungil berdiding kaca. Di sinilah satu-satunya sumber informasi yang bisa kita dapatkan berkaitan dengan Candi Tegowangi. Tidak nampak pos penjagaan ataupun petugas jaga di sana. Jadi siapapun bebas keluar masuk areal candi, tanpa dipungut biaya (gratis).
B. Pengertian Candi Tegowangi
Candi tegowangi merupakan candi yang bercorak hindu tertua di wilayah Kediri. Candi ini terletak di Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, sekitar 24 km dari Kota Kediri. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-14 atas perintah raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit. Pembangunnan candi ini bertujuan untuk beruwat (menghilangkan keburukan) Bhre Matahun, penganut Siwa yang meninggal pada tahun 1310 Saka atau 1388 M, yang merupakan ipar Hayam Wuruk.
C. Bentuk Candi Tegowangi
Secara umum candi ini berdenah bujursangkar menghadap ke barat dengan memiliki ukuran 11,2 x 11,2 meter dan tinggi 4,35 m. Pondasinya terbuat dari bata sedangkan batu kaki dan sebagian tubuh yang masih tersisa terbuat dari batu andesit.
Bagian kaki candi berlipit dan berhias. Tiap sisi kaki candi ditemukan tiga panel tegak yang dihiasi raksasa (gana) duduk jongkok; kedua tangan diangkat ketas seperti mendukung bangunan candi. Di atasnya terdapat tonjolan - tonjolan berukir melingkari candi di atas tonjolan terdapat sisi genta yang berhias.
Pada bagian tubuh candi di tengah-tengah pada setiap sisinya terdapat pilar polos yang menghubungkan badan dan kaki candi. Pilar-pilar itu tampak belum selesai dikerjakan. Salah satu bentuk pilar candi terdapat pahatan dua orang tokoh pria dan wanita, diperkirakan gambaran Bhre Matahun dan isterinya. Di sekeliling tubuh candi dihiasi relief cerita Sudamala yang berjumlah 14 panil yaitu 3 panil di sisi utara, 8 panil di sisi barat dan 3 panil sisi selatan. Cerita ini berisi tentang pengruatan (pensucian) Dewi Durga dalam bentuk jelek dan jahat menjadi Dewi Uma dalam bentuk baik yang dilakukan oleh Sadewa, tokoh bungsu dalam cerita Pandawa. Sedangkan pada bilik tubuh candi terdapat Yoni dengan cerat (pancuran) berbentuk naga.
Dihalaman candi terdapat beberapa arca yaitu Parwati Ardhenari, Garuda berbadan manusia dan sisa candi di sudut tenggara. Berdasarkan arca-arca yang ditemukan dan adanya Yoni dibilik candi maka candi ini berlatar belakang agama Hindu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Candi tegowangi merupakan candi yang bercorak hindu tertua di wilayah Kediri. Candi ini terletak di Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, sekitar 24 km dari Kota Kediri. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-14 atas perintah raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit. Pembangunnan candi ini bertujuan untuk beruwat (menghilangkan keburukan) Bhre Matahun, penganut Siwa yang meninggal pada tahun 1310 Saka atau 1388 M, yang merupakan ipar Hayam Wuruk.
Secara umum candi ini berdenah bujursangkar menghadap ke barat dengan memiliki ukuran 11,2 x 11,2 meter dan tinggi 4,35 m. Kini, hanya tinggal kaki candi yang masih utuh, sedangkan sebangian besar tubuh dan atap telah hancur. Pada kaki candi yang berbentuk bujur sangkar terdapat tangga yang berpipi dan bergambar pemain genderang. Pada bagian tubuh candi yang sebagian besar sudah runtuh, ditengah-tengahnya pada setiap sisinya terdapat pilar polas yang menghubungkan badan dan kaki candi. Disekeliling tubuh candi dihiasi relief cerita Kidung Sidumala. Candi Tegowangi menepati sebuah areal yang cukup luas dan terbuka. Areal wisata arkeologi ini juga terawat dengan baik, tidak terlihat sampah bertebaran kecuali daun-daun kering pepohonan dalam jumlah yang juga tidak terlalu banyak.
B. Saran
Sebaiknya pemerintah lebih memperhatikan situs peninggalan budaya supaya dapat meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke situs meninggalan budaya, selain itu juga dapat berdampak pada pendapatan daerah.
Sebagai penyusun, kami merasa masih ada kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran dari pembaca.